PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK BOKASI CAIR BERBASIS SISTIM HIDROPONIK BAGI KELOMPOK WANITA TANI UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN SAWI (Brassicajuncea L) (SEBUAH PKM DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA)
Kata Kunci:
Pengabdian, Pelatihan, Pupuk Bokasi Cair, Kelompok Wanita TaniAbstrak
Artikel ini menggambarkan tentang pelaksanaan kegiatan PKM yang dilakukan di
Kelurahan Sasi, Kecamatan Kefamenanu Utara Kabupaten Timor Tengah Utara,
Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui pelatihan pembuatan pupuk bokasi cair
untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi (brassicajuncea l)
berbasis sistim hidroponik. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil penjajakan
permasalahan oleh tim KBPM UKAW di kelurahan setempat pada periode
pelaksanaan KBPM UKAW semester ganjil 2019/2020. Metode yang digunakan
dalam pelaksanaan kegiatan PKM ini adalah metode Participatory Rural Appraisal
(PRA). Hasil kegiatan PKM menunjukan bahwa pendekatan yang dipakai oleh tim
PKM UKAW mampu mengembangkan sebuah pola kerjasama antar pihak, baik
masyarakat melalui Kelompok Wanita Tani (KTW) dan pemerintah, mulai dari
unsur pemerintah kelurahan maupun pemerintah kecamatan, serta pihak-pihak
terkait yang langsung berhubungan langsung dengan manfaat kegiatan. Pelaksanaan
pelatihan melalui serangkaian kegiatan mulai dari persiapan, survey lokasi,
persiapan materi, implementasi kegiatan oleh TIM PKM UKAW mampu menjadikan
wadah KWT sebuah wadah gotong royong dan ruang saling berbagi sehingga
terciptanya proses internalisasi pengetahuan ilmiah tentang adanya pengaruh
komposisi pupuk bokasi cair terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman
sawi (Brassicajuncea L) sistem hidroponik. Selain itu, anggota KWT mendapatkan
pengalaman langsung, secara mandiri dan kolektif tentang budidaya tanaman sawi
(Brassicajuncea L) menggunakan sistem hidroponik. Adanya dukungan penuh dari
pemerintah setempat turut meyakinkan semua pihak yang hadir dalam pelaksanaan
kegiatan PKM, sehingga menjadi acuan untuk menjadikan tim PKM UKAW sebagai
pioner dalam pengembangan kelompok-kelompok tani yang ada di daerah terpencil
yang lebih produktif.
